Meskipun pemilih PKS, saya bukanlah kader partai tersebut ataupun simpatisan fanatik yang selalu mengikuti kegiatan partai ini. Intinya saya hanyalah pemilih doang. Ada beberapa alasan kenapa saya memilih PKS, diantaranya:
- Partai Islam
hehe.., ini adalah tolok ukur pertama saya dalam memilih partai, bukan karena saya fanatik agama, tapi ya mau bagaimana lagi itu kata hati saya. - Beda dengan partai Islam lain
Yang saya lihat dari partai ini memang cukup beda dengan partai Islam kebanyakan. Saat yang lain lebih mengagungkan golongan organisasi keagamaanya, atau menjual organisasi keagamaan untuk meraih suara. PKS saya lihat tidak melakukan hal tersebut. - Kader dan Simpatisannya
Kader-kader dan simpatisan PKS saya lihat memang berbeda dengan yang lain, utamanya partai dengan ideologi Islam. Saat partai yang lain kader dan simpatisannya kebanyakan hanya ikut-ikutan entah ikut-ikutan organisasi agamanya atau ikut-ikutan pemuka agama yang diseganinya, saya lihat kader dan simpatisan PKS umumnya lebih cerdas dalam memilih dan mempunyai latar belakang pendidikan yang lebih baik - Tak hanya menunggu saat mendekati pemilu
Dalam beberapa kesempatan, saya lihat juga kader-kader dan organisasi di bawah PKS aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Sekalipun saat itu tidaklah mendekati masa kampanye atau pemilu legislatif. Beberapa diantaranya seperti penerjunan relawan yang cukup besar saat tsunami Aceh dan beberapa bencana lain, aksi solidaritas palestina dan lain-lain. - Organisasi dan manajemen partai
Yang saya tahu dari beberapa informasi PKS memiliki pengorganisasian yang sangat baik, salah satunya ditandai dengan jenjang pengkaderannya yang jelas. Tidak hanya melihat dari garis keturunan, atau karena hubungan kedekatan/saudara dengan petingi partai seperti yang biasa dilakukan partai lain. Dan hal inipun diakui oleh seorang pengamat politik yaitu Burhanuddin Muhtadi
Burhanuddin Muhtadi (foto: okezone.com) |
Cuma belakangan ini saya agak kecewa dengan PKS. Tak lain hal ini disebabkan oleh kelakuan petinggi partai dan kadernya yang saya pikir tidak patut. Beberapa diantaranya yang saya ingat pada tahun 2009 muncul berita salah satu caleg PKS marah meminta kembali apa yang telah diberikan pada warga karena dirinya tak jadi terpilih. Ada lagi kelakuan salah satu petinggi partai yang selalu memberikan komentar pedas dengan kata-kata yang kurang pantas baik itu di media elektronik maupun sosial media.
Yang lain adalah sikap PKS yang selalu menentang pemerintah yang merupakan koalisinya dalam beberapa kebijakan, sehingga muncul kesan bahwa PKS hanya cari popularitas dan pencitraan saja. Terakhir adalah tersangkutnya mantan presiden PKS yaitu Lutfi Hasan Ishaq (LHI) pada kasus korupsi yang sangat besar dan menyita perhatian publik. Hal ini ditambah lagi dengan sikap beberapa petinggi dan kader partai yang sepertinya terlalu membela dan melindungi LHI.
Lutfi Hasan Ishaq - (foto : liputan6.com) |
Wassalam
Sumber gambar : pemilihan.info, okezone.com, liputan6.com